Pintu dan Jendela Aluminium dengan Kaca Bening: Elegan, Tahan Lama, dan Modern
Dalam dunia arsitektur dan desain interior, pemilihan material untuk pintu dan jendela sangat menentukan estetika sekaligus fungsi bangunan. Salah satu kombinasi yang semakin populer saat ini adalah penggunaan aluminium dan kaca bening untuk pintu dan jendela. Kombinasi ini menawarkan banyak keunggulan, baik dari segi tampilan, kekuatan, maupun perawatan.
PROJECT KOST BSD
Keunggulan Pintu dan Jendela Aluminium dengan Kaca Bening
Tampilan Modern dan Elegan Aluminium memiliki tampilan yang ramping dan minimalis, cocok untuk berbagai gaya bangunan, terutama rumah modern dan komersial. Sementara itu, kaca bening memberikan kesan terbuka dan lapang, memungkinkan cahaya alami masuk secara maksimal.
Tahan Lama dan Anti Karat Berbeda dengan bahan kayu yang bisa lapuk atau besi yang mudah berkarat, aluminium tahan terhadap cuaca ekstrem dan korosi. Ini membuatnya sangat cocok untuk digunakan baik di dalam maupun di luar ruangan.
Perawatan Mudah Permukaan aluminium yang halus dan kaca bening sangat mudah dibersihkan. Tidak memerlukan cat ulang atau perawatan khusus seperti bahan kayu.
Ramah Lingkungan dan Daur Ulang Aluminium adalah material yang bisa didaur ulang hampir tanpa batas, menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan.
Desain Fleksibel Baik pintu geser, lipat, maupun jendela bukaan ke luar dan ke dalam, semuanya bisa dibuat dengan rangka aluminium dan kaca bening sesuai kebutuhan desain.
Pintu dan jendela aluminium kaca bening cocok untuk:
Rumah tinggal
Kantor
Ruko dan toko modern
Hotel dan vila
Fasad bangunan komersial
Dengan penempatan dan desain yang tepat, kombinasi ini bisa meningkatkan nilai estetika sekaligus efisiensi energi pada bangunan.
Kesimpulan
Pintu dan jendela berbahan aluminium dengan kaca bening merupakan pilihan cerdas bagi mereka yang menginginkan tampilan modern, pencahayaan alami yang maksimal, dan material yang awet serta mudah dirawat. Dengan berbagai pilihan desain dan ukuran, material ini bisa disesuaikan dengan berbagai kebutuhan bangunan, menjadikannya solusi arsitektural yang fungsional dan estetis
Kanopi Kaca Tempered merupakan salah satu bentuk dari kanopi minimalis dengan atap yang terbuat dari kaca tempered atau laminated yang ditopang oleh rangka struktur yang terbuat dari material logam dalam bentuk pipa besi, hollow besi, channal “C”, ataupun baja “WF” .
Berdasarkan beberapa pengertian yang ada, istilah kanopi juga digunakan dalam dunia arsitektur, dimana kanopi merupakan sejenis atap yang dibuat untuk melindungi bagian luar rumah maupun beberapa bangunan yang lain dari panas matahari dan terpaan hujan.
Seiring dengan perkembangan dunia properti, kini kanopi kaca tempered telah berkembang pesat mengikuti arsitektur modern. Ini terlihat dari bahan material yang di gunakan dalam pembuatan kanopi kaca. Selain itu, kanopi juga dapat melindungi mobil dan kendaraan lain anda. Banyak bangunan seperti gedung perkantoran, perumahan, ruko dan apartement yang memakai kanopi kaca tempered
Selain fungsi utama kanopi sebagai pelindung untuk bangunan tersebut, pemasangan kanopi kaca juga dapat membuat bangunan menjadi terlihat lebih indah dan menarik, apalagi memakai konsep yang sama dengan konsep rumah minimalis. Penerapan kaca untuk atap kanopi cukup digemari. Di sini, kaca tempered berfungsi sebagai elemen transparan agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam teras rumah.
Di jaman sekarang ini kanopi kaca mengalami perkembangan yang luar biasa, dimana kanopi kaca tempered bisa diaplikasikan pada jenis-jenis bangunan selain rumah seperti digunakan pada bagian garasi mobil dan balkon rumah, kantor dan bangunan lainnya. Aplikasi kaca tempered banyak dijumpai diberbagai tipe berikut :
Kanopi Kaca Spider
Kanopi Kaca Kantilever
Kanopi Kaca Carport
Kanopi Kaca Teras
Kanopi Atap Skylight
Kanopi Atap Void
Fungsi utama suatu kanopi berdasarkan penjelasan diatas adalah untuk melindungi penghuni maupun bagian luar suatu rumah atau bangunan yang lain dari sinar matahari atau terpaan hujan, namun selain fungsi utama tersebut, kanopi juga mempunyai fungsi dan kegunaan yang tidak kalah pentingnya, diantarannya: Memberikan perlindungan bagi penghuni rumah dari benda-benda yang jatuh dari atas serta mampu memberikan privasi bagi penggunannya .
Kanopi kaca tempered mampu dan bisa memberikan nilai dekoratif tambahan pada bangunan. Nilai dekoratif disini maksudnya adalah kanopi kaca mampu menambah keindahan desain atau tampak dari suatu rumah atau bangunan. Kanopi kaca, merupakan bagian dari kanopi minimalis yang pada umumnya merupakan semacam atap, akan tetapi tidak menggunakan dinding sebagai penyangganya.
Bentuk kanopi sebenarnya hanya seperti sebuah penutup atas sebagai pelindung, seperti tenda. Biasanya, kaca kanopi menggunakan tiang-tiang besi sebagai penyangga. Selain itu, biasanya kanopi kaca akan menggunakan rangka yang kuat yang terbuat dari logam untuk memperkuat posisi kaca yang tebal. Rangka berfungsi untuk dapat meemperkecil kemungkinan atap kaca ini jatuh ke bawah .
Pintu Aluminium atau Kayu? pertanyaan yang lumrah ketika membangun sebuah bangunan. Pintu mana yang akan dipakai untuk bangunan, apakah pintu aluminium atau pintu kayu. Sebelum memutuskan mana yang akan dipakai, maka alangkah baiknya jika anda mengetahui kelebihan dari masing-masing pintu tersebut. Pada artikel ini akan dibahas mengenai pintu aluminium dari segi kelebihan, jenis pintu, dan jenis bukaan pintu.
Apa sajakah kelebihan pintu aluminium? seperti yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya, bahwa kelebihan bahan alumunium adalah kuat dan tahan lama. Pintu Aluminium tidak akan mengalami perubahan bentuk yang diakibatkan oleh perubahan cuaca serta tidak akan keropos akibat dimakan rayap. Pintu Aluminium juga banyak digemari karena bentuknya yang modern serta proses pembuatan dan pengerjaannya lebih cepat dan murah.
Jenis Pintu Aluminium
Terdapat tiga jenis pintu aluminium yang bisa anda gunakan untuk rumah atau bangunan lainnya. Berikut ketiga jenis pintu tersebut.
SOLUSI INDAH RUANGAN ANDA
Pintu Panel Aluminium: Jenis pintu ini adalah pintu yang rangka serta body penutup rangka terbuat dari aluminium, jadi secara keseluruhan jenis pintu ini terbuat dari aluminium. Pintu jenis ini biasa dipakai untuk pintu utama atau depan, hanya saja jenis ini masih jarang digunakan karena harganya terbilang mahal.
Pintu Aluminium Expanda: Pintu jenis ini biasa disebut Pintu Aluminium Kawat Nyamuk. Sesuai dengan namanya, pintu ini berfungsi sebagai penahan nyamuk agar tidak masuk ke dalam ruangan atau rumah, kawat nyamuk yang digunakan adalah berbahan aluminium sehingga lebih kuat dari pada bahan nylon yang biasa digunakan untuk penahan nyamuk.
SOLUSI INDAH RUANGAN ANDA
Pintu Aluminium Kaca: Ini adalah jenis pintu aluminium yang paling banyak digunakan, pintu ini rangkanya terbuat bahan aluminium sedangkan bagian body dari kaca. Jenis pintu ini banyak digunakan untuk perkantoran, pertokoan, rumah sakit, dan tidak sedikit yang menggunakan untuk rumah tinggal.
SOLUSI INDAH RUANGAN ANDA
Di atas telah dibahas mengenai jenis pintu, sekarang akan dibahas mengenai jenis pintu aluminium berdasarkan bukaanya. Terdapat tiga jenis bukaan, berikut ketiga jenis bukaan tersebut.
Pintu Aluminium Lipat: Pintu ini biasa juga disebut folding door, pengoperasian pintu jenis ini adalah dengan cara dilipat. Karena pengoperasiannya dengan cara dilipat, maka pintu jenis ini harus terdiri dari minimal dua buah pintu yang saling bergandengan.
Pintu Aluminium Sliding: Sesuai dengan namanya, pintu ini cara pengoperasiannya dengan cara digeser ke samping untuk menutup dan membuka. Pintu Sliding cocok digunakan pada rumah bergaya minimalis sebab pintu ini tidak membutuhkan space yang banyak ketika membuka dan menutup.
SOLUSI INDAH RUANGAN ANDA
Pintu Aluminium Swing: Jenis pintu yang terakhir ini merupakan pintu yang arah buka tutupnya dengan cara diayun ke samping, Pintu Aluminium Swing merupakan jenis yang paling banyak digunakan pada perkantoran atau pertokoan. Tapi tidak sedikit juga yang menggunakannya pada rumah tinggal.
Nah, demikianlah sedikit penjelasan mengenai Pintu Aluminium. Semoga artikel ini bisa memberikan masukkan kepada anda yang akan menggunakan Pintu Aluminium pada bangunan.
SOLUSI INDAH RUANGAN ANDA
Kami siap melayani pengerjaan dan pemasangan pintu, jendela, sekat/patisi kusen alumunium dengan harga mulai:
Rp. 75.000/ml (tergantung volume pemesanan)
Pintu alumunium salah satu pilihan utama untuk design rumah atau kantor kita saat ini.selain bahannya tidak mudah keropos dan tahan lama banyak pilihan pastinya.
Banyak faktor kenapa masyarakat sekarang ini saat lebih memilih bahan dari alumunium selain bahannya yang ringan banyak pilihan warna yang cocok untuk design rumah saat ini.
Alumunium zaman nya sekarang selain Tidak berkarat cocok dengan rumah rumah type minimalis yang dibangun era sekarang.
Baik rumah minimalis atau klasik tapi design jendela dan pintu bisa kita rubah lagi lagi dengan harga yang terjangkau banyak model pintu sekarang seperti sleding door / pintu yang bisa kita buka dengan cara digeser.
Kami siap melayani pengerjaan di seluruh JaBoDeTaBek, untuk konsultasi tentang alumunium silahkan hubungi kami via Telpon/Whatsapp . 085774070476.
Banyaknya jenis pintu alumunium, terkadang membuat bingung untuk menentukan pilihan. Ada berbagai jenis pintu alumunium yang bisa anda gunakan untuk rumah atau bangunan lainnya. Berikut jenis pintu aluminium tersebut :
Banyaknya jenis pintu aluminium, terkadang membuat bingung untuk menentukan pilihan. Ada berbagai jenis pintu alumunium yang bisa anda gunakan untuk rumah atau bangunan lainnya.
Berikut jenis pintu alumunium tersebut :
Pintu Panel Alumunium: Jenis pintu ini adalah pintu yang rangka serta body penutup rangka terbuat dari alumunium, jadi secara keseluruhan jenis pintu ini terbuat dari alumunium. Pintu jenis ini biasa dipakai untuk pintu utama atau terbuat dari alumunium.
Pintu Alumunium Expanda: Pintu jenis ini biasa juga disebut Pintu Alumunium Kawat Nyamuk. Sesuai dengan namanya, pintu aluminium ini berfungsi sebagai penahan supaya nyamuk tidak masuk ke dalam ruangan atau rumah, kawat nyamuk yang digunakan adalah berbahan alumunium sehingga lebih kuat di banding dengan bahan nylon.
Pintu Alumunium Kaca: Ini adalah jenis pintu alumunium yang paling banyak digunakan, pintu ini rangkanya terbuat bahan alumunium sedangkan bagian body dari kaca. Jenis pintu alumunium ini banyak digunakan untuk perkantoran, pertokoan dan tidak sedikit yang menggunakan untuk rumah tinggal.KUSEN ALUMUNIUM MENGGANTIKAN KUSEN KAYU
Untuk Saat ini sangat sulit menemukan kayu yang berkualitas. Kalaupun ada maka harganya akan sangat
Untuk Saat ini sangat sulit menemukan kayu yang berkualitas. Kalaupun ada maka harganya akan sangat mahal. Karena itu, penggunaan kayu sebagai material penyusun bangunan, mulai banyak ditinggalkan. Dewasa ini hampir setiap rumah tinggal menggunakan kuda-kuda baja ringan sebagai pengganti kuda-kuda kayu. Demikian halnya dengan kusen.
Memang, kusen kayu tetap memiliki aspek estetis yang tertinggi, tetapi dengan fenomena langkanya kayu berkualitas, membuat masyarakat harus mulai berpikir untuk menggunakan material non kayu sebagai bahan kusen. Walaupun sebetulnya ada beberapa pilihan material kusen yang tersedia di pasaran, yaitu, alumunium, baja, pvc, dan upvc, Pilihan terbanyak jatuh pada kusen dengan bahan alumunium.
Semantara itu, kusen dan pintu pvc dan upvc lebih banyak dipergunakan sebagai pintu kamar mandi, karena sifat utamanya yang tahan air. Upvc adalah singkatan dari Unplasticised Poly Vinyl Chlorida, sejenis thermoplastik yang tahan terhadap suhu, cuaca, dan unsur asam.
mahal. Karena itu, penggunaan kayu sebagai material penyusun bangunan, mulai banyak ditinggalkan. Dewasa ini hampir
JENIS BAHAN KUSEN ALUMUNIUM
Untuk saat ini penggunaan kusen alumunium semakin banyak di minati masyarakat di indonesia. Tidak hanya untuk gedung perkantoran, tetapi juga banyak di gunakan untuk rumah tinggal. Semakin banyaknya pengguna kusen
Untuk saat ini penggunaan kusen aluminium semakin banyak di minati masyarakat di indonesia.
Tidak hanya untuk gedung perkantoran, tetapi juga banyak di gunakan untuk rumah tinggal.
Semakin banyaknya pengguna kusen berbahan alumunium,membuat semakin banyak pilihan jenis aluminium yang ada di pasaran.
Dengan beragamnya merk alumunium, alangkah baiknya jika anda mengenal produk-produk alumunium.
Jika anda sudah mengenal produk-produk alumunium, maka anda dapat menentukan pilihan jenis bahan kusen alumunium yang akan anda gunakan.
SOLUSI INDAH RUANGAN ANDA
Jenis Bahan Kusen Alumunium
Untuk jenis bahan kusen alumunium yang biasa digunakan ada berbagai macam,berikut beberapa jenis alumunium yang biasa digunakan :
Dari keempat jenis bahan kusen alumunium di atas, Alumunium YKK yang paling bagus dan tentunya harganyapun juga lebih mahal. Untuk jenis yang lain pun juga bagus dan kuat untuk kusen aluminium. karena banyak juga klien kami yang menggunakan alumunium Alexindo.
Bagi anda yang menginginkan harga lebih ekonomis tapi tetep mewah juga,anda bisa menggunakan jenis bahan kusen alumunium Alcomexindo dan HP Metal
Ukuran Kusen Alumunium
Jenis alumunium memiliki dua ukuran, yaitu: kusen alumunium 3 inchi dan kusen alumunium 4 inchi. Harga ukuran 3 inchi dan 4 inchi tentu akan berbeda..
Jika anda masih bingung mengenai pilihan jenis bahan kusen alumunium manakah yang akan anda pilih, maka anda bisa berkonsultasi dengan kami. Dengan tenaga yang profesional serta berpengalaman, kami akan memberikan masukan yang terbaik untuk anda.
MENGENAL KUSEN ALUMUNIUM
Apa itu Kusen Alumunium? Kusen Alumunium adalah frame atau bingkai yang digunakan untuk tumpuan baik itu bagi pembuatan daun pintu, atau bahkan jendela, sehingga pintu serta jendela tersebut dapat
Kusen Alumunium adalah frame atau bingkai yang digunakan untuk tumpuan baik itu bagi pembuatan daun pintu, atau bahkan jendela, sehingga pintu serta jendela tersebut dapat dibuka dan ditutup dengan lebih mudah. Dalam pembuatannya, tingkat ketebalan kusen itu sendiri disesuaikan dengan tingkat ketebalan dari dinding bagian sampingnya.
kusen alumunium
Kusen alumunium dikenal sebagai jenis alternatif lain dari kusen kayu. Material bahan ini lebih tahan keropos dan juga tidak mungkin dimakan oleh rayap. Karena itulah kusen alumunium dikenal sebagai jenis kusen yang tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca karena tidak mengalami pemuaian, kemudian penyusutan atau bahkan perubahan bentuk. Lebih dari itu, kusen alumunium juga dapat difinishing dengan menggunakan desain yang lebih beragam, ia juga dikenal dengan kusen yang memiliki bentuk mirip dengan kayu. Namun untuk bobot yang dimilikinya jauh lebih ringan, serta perawatannya pun jauh lebih mudah.
Akan tetapi, karena jenis kusen alumunium ini umumnya dibuat oleh pihak pabrik tidak heran apabila bentuk yang disediakannya pun jauh lebih terbatas jika dibandingkan dengan kusen kayu. Bahkan untuk proses pemasangannya pun juga membutuhkan keterampilan tinggi, utamanya ketika mengaitkan bagian kusen pada dinding dengan menggunakan fischer. Lebih dari itu, kusenalumunium juga rawan penyok jika terjadi benturan. Selain itu kusen alumunium ini juga rentan akan rembesan air hujan sehingga sangat penting bagi anda untuk memasang penyekat karet atau sealant yang dimilikinya.
CARA MEMBERSIHKAN KUSEN YANG BERBAHAN ALUMUNIUM
Bagi anda yang menggunakan kusen berbahan alumunium, baik kusen pintu atau jendela kami akan memberikan tips cara membersihkan kusen yang berbahan alumunium.
Cara membersihkan kusen yang berbahan alumunium sangat mudah. Anda cukup menggunakan alat sbb :
Kami pengrajin kusen Alumunium yang mengerjakan pembuatan pintu alumunium, jendela aluminium,dll. Semua pekerja kami adalah ahli yang sudah berpengalaman dan profesional di bidang pembuatan kusen Alumunium. Untuk pengerjaan Kusen Alumunium
Untuk pengerjaan JASA KUSEN ALUMUNIUM kami melayani di daerah JABODETABEK.
Banyaknya jenis pintu alumunium, terkadang membuat bingung untuk menentukan pilihan. Ada berbagai jenis pintu alumunium yang bisa anda gunakan untuk rumah atau bangunan lainnya. Berikut jenis pintu aluminium tersebut :
Banyaknya jenis pintu aluminium, terkadang membuat bingung untuk menentukan pilihan. Ada berbagai jenis pintu alumunium yang bisa anda gunakan untuk rumah atau bangunan lainnya.
Berikut jenis pintu alumunium tersebut :
Pintu Panel Alumunium: Jenis pintu ini adalah pintu yang rangka serta body penutup rangka terbuat dari alumunium, jadi secara keseluruhan jenis pintu ini terbuat dari alumunium. Pintu jenis ini biasa dipakai untuk pintu utama atau terbuat dari alumunium.
Pintu Alumunium Expanda: Pintu jenis ini biasa juga disebut Pintu Alumunium Kawat Nyamuk. Sesuai dengan namanya, pintu aluminium ini berfungsi sebagai penahan supaya nyamuk tidak masuk ke dalam ruangan atau rumah, kawat nyamuk yang digunakan adalah berbahan alumunium sehingga lebih kuat di banding dengan bahan nylon.
Pintu Alumunium Kaca: Ini adalah jenis pintu alumunium yang paling banyak digunakan, pintu ini rangkanya terbuat bahan alumunium sedangkan bagian body dari kaca. Jenis pintu alumunium ini banyak digunakan untuk perkantoran, pertokoan dan tidak sedikit yang menggunakan untuk rumah tinggal.KUSEN ALUMUNIUM MENGGANTIKAN KUSEN KAYU
Untuk Saat ini sangat sulit menemukan kayu yang berkualitas. Kalaupun ada maka harganya akan sangat
Untuk Saat ini sangat sulit menemukan kayu yang berkualitas. Kalaupun ada maka harganya akan sangat mahal. Karena itu, penggunaan kayu sebagai material penyusun bangunan, mulai banyak ditinggalkan. Dewasa ini hampir setiap rumah tinggal menggunakan kuda-kuda baja ringan sebagai pengganti kuda-kuda kayu. Demikian halnya dengan kusen.
Memang, kusen kayu tetap memiliki aspek estetis yang tertinggi, tetapi dengan fenomena langkanya kayu berkualitas, membuat masyarakat harus mulai berpikir untuk menggunakan material non kayu sebagai bahan kusen. Walaupun sebetulnya ada beberapa pilihan material kusen yang tersedia di pasaran, yaitu, alumunium, baja, pvc, dan upvc, Pilihan terbanyak jatuh pada kusen dengan bahan alumunium.
Semantara itu, kusen dan pintu pvc dan upvc lebih banyak dipergunakan sebagai pintu kamar mandi, karena sifat utamanya yang tahan air. Upvc adalah singkatan dari Unplasticised Poly Vinyl Chlorida, sejenis thermoplastik yang tahan terhadap suhu, cuaca, dan unsur asam.
mahal. Karena itu, penggunaan kayu sebagai material penyusun bangunan, mulai banyak ditinggalkan. Dewasa ini hampir
JENIS BAHAN KUSEN ALUMUNIUM
Untuk saat ini penggunaan kusen alumunium semakin banyak di minati masyarakat di indonesia. Tidak hanya untuk gedung perkantoran, tetapi juga banyak di gunakan untuk rumah tinggal. Semakin banyaknya pengguna kusen
Untuk saat ini penggunaan kusen aluminium semakin banyak di minati masyarakat di indonesia.
Tidak hanya untuk gedung perkantoran, tetapi juga banyak di gunakan untuk rumah tinggal.
Semakin banyaknya pengguna kusen berbahan alumunium,membuat semakin banyak pilihan jenis aluminium yang ada di pasaran.
Dengan beragamnya merk alumunium, alangkah baiknya jika anda mengenal produk-produk alumunium.
Jika anda sudah mengenal produk-produk alumunium, maka anda dapat menentukan pilihan jenis bahan kusen alumunium yang akan anda gunakan.
SOLUSI INDAH RUANGAN ANDA
Jenis Bahan Kusen Alumunium
Untuk jenis bahan kusen alumunium yang biasa digunakan ada berbagai macam,berikut beberapa jenis alumunium yang biasa digunakan :
Dari keempat jenis bahan kusen alumunium di atas, Alumunium YKK yang paling bagus dan tentunya harganyapun juga lebih mahal. Untuk jenis yang lain pun juga bagus dan kuat untuk kusen aluminium. karena banyak juga klien kami yang menggunakan alumunium Alexindo.
Bagi anda yang menginginkan harga lebih ekonomis tapi tetep mewah juga,anda bisa menggunakan jenis bahan kusen alumunium Alcomexindo dan HP Metal
Ukuran Kusen Alumunium
Jenis alumunium memiliki dua ukuran, yaitu: kusen alumunium 3 inchi dan kusen alumunium 4 inchi. Harga ukuran 3 inchi dan 4 inchi tentu akan berbeda..
Jika anda masih bingung mengenai pilihan jenis bahan kusen alumunium manakah yang akan anda pilih, maka anda bisa berkonsultasi dengan kami. Dengan tenaga yang profesional serta berpengalaman, kami akan memberikan masukan yang terbaik untuk anda.
MENGENAL KUSEN ALUMUNIUM
Apa itu Kusen Alumunium? Kusen Alumunium adalah frame atau bingkai yang digunakan untuk tumpuan baik itu bagi pembuatan daun pintu, atau bahkan jendela, sehingga pintu serta jendela tersebut dapat
Kusen Alumunium adalah frame atau bingkai yang digunakan untuk tumpuan baik itu bagi pembuatan daun pintu, atau bahkan jendela, sehingga pintu serta jendela tersebut dapat dibuka dan ditutup dengan lebih mudah. Dalam pembuatannya, tingkat ketebalan kusen itu sendiri disesuaikan dengan tingkat ketebalan dari dinding bagian sampingnya.
kusen alumunium
Kusen alumunium dikenal sebagai jenis alternatif lain dari kusen kayu. Material bahan ini lebih tahan keropos dan juga tidak mungkin dimakan oleh rayap. Karena itulah kusen alumunium dikenal sebagai jenis kusen yang tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca karena tidak mengalami pemuaian, kemudian penyusutan atau bahkan perubahan bentuk. Lebih dari itu, kusen alumunium juga dapat difinishing dengan menggunakan desain yang lebih beragam, ia juga dikenal dengan kusen yang memiliki bentuk mirip dengan kayu. Namun untuk bobot yang dimilikinya jauh lebih ringan, serta perawatannya pun jauh lebih mudah.
Akan tetapi, karena jenis kusen alumunium ini umumnya dibuat oleh pihak pabrik tidak heran apabila bentuk yang disediakannya pun jauh lebih terbatas jika dibandingkan dengan kusen kayu. Bahkan untuk proses pemasangannya pun juga membutuhkan keterampilan tinggi, utamanya ketika mengaitkan bagian kusen pada dinding dengan menggunakan fischer. Lebih dari itu, kusen alumunium juga rawan penyok jika terjadi benturan. Selain itu kusen alumunium ini juga rentan akan rembesan air hujan sehingga sangat penting bagi anda untuk memasang penyekat karet atau sealant yang dimilikinya.
CARA MEMBERSIHKAN KUSEN YANG BERBAHAN ALUMUNIUM
Bagi anda yang menggunakan kusen berbahan alumunium, baik kusen pintu atau jendela kami akan memberikan tips cara membersihkan kusen yang berbahan alumunium.
Cara membersihkan kusen yang berbahan alumunium sangat mudah. Anda cukup menggunakan alat sbb :
Alumunium 99% tanpa tambahan logam paduan apapun dan dicetak dalam keadaan biasa, hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 90 MPa, terlalu lunak untuk penggunaan yang luas sehingga seringkali aluminium dipadukan dengan logam lain.
2. ALUMUNIUM PADUAN
Elemen paduan yang umum digunakan pada alumunium adalah silikon, magnesium, tembaga, seng, mangan, dan juga lithium sebelum tahun 1970. Secara umum, penambahan logam paduan hingga konsentrasi tertentu akan meningkatkan kekuatan tensil dan kekerasan, serta menurunkan titik lebur. Jika melebihi konsentrasi tersebut, umumnya titik lebur akan naik disertai meningkatnya kerapuhan akibat terbentuknya senyawa, kristal, atau granula dalam logam. Namun, kekuatan bahan paduan alumunium tidak hanya bergantung pada konsentrasi logam paduannya saja, tetapi juga bagaimana proses perlakuannya hingga alumunium siap digunakan, apakah dengan penempaan, perlakuan panas, penyimpanan, dan sebagainya.
3. PADUAN ALUMUNIUM-SILIKON
Paduan alumunuium dengan silikon hingga 15% akan memberikan kekerasan dan kekuatan tensil yang cukup besar, hingga mencapai 525 MPa pada alumunium paduan yang dihasilkan pada perlakuan panas. Jika konsentrasi silikon lebih tinggi dari 15%, tingkat kerapuhan logam akan meningkat secara drastis akibat terbentuknya kristal granula silika.
4.PADUAN ALUMUNIUM-MAGNESIUM
Keberadaan magnesium hingga 15,35% dapat menurunkan titik lebur logam paduan yang cukup drastis, dari 660 oC hingga 450 oC. Namun, hal ini tidak menjadikan alumunium paduan dapat ditempa menggunakan panas dengan mudah karena korosi akan terjadi pada suhu di atas 60 oC. Keberadaan magnesium juga menjadikan logam paduan dapat bekerja dengan baik pada temperatur yang sangat rendah, di mana kebanyakan logam akan mengalami failure pada temperatur tersebut.
5. PADUAN ALUMUNIUM-TEMBAGA
Paduan aluminium-tembaga juga menghasilkan sifat yang keras dan kuat, namun rapuh. Umumnya, untuk kepentingan penempaan, paduan tidak boleh memiliki konsentrasi tembaga di atas 5,6% karena akan membentuk senyawa CuAl2 dalam logam yang menjadikan logam rapuh.
6. PADUAN ALUMUNIUM-MANGAN
Penambahan mangan memiliki akan berefek pada sifat dapat dilakukan pengerasan tegangan dengan mudah (work-hardening) sehingga didapatkan logam paduan dengan kekuatan tensil yang tinggi namun tidak terlalu rapuh. Selain itu, penambahan mangan akan meningkatkan titik lebur paduan alumunium.
7. PADUAN ALUMUNIUM-SENG
Paduan alumunium dengan seng merupakan paduan yang paling terkenal karena merupakan bahan pembuat badan dan sayap pesawat terbang. Paduan ini memiliki kekuatan tertinggi dibandingkan paduan lainnya, alumunium dengan 5,5% seng dapat memiliki kekuatan tensil sebesar 580 MPa dengan elongasi sebesar 11% dalam setiap 50 mm bahan. Bandingkan dengan alumunium dengan 1% magnesium yang memiliki kekuatan tensil sebesar 410 MPa namun memiliki elongasi sebesar 6% setiap 50 mm bahan.
8. PADUAN ALUMUNIUM-LITHIUM
Lithium menjadikan paduan alumunium mengalami pengurangan massa jenis dan peningkatan modulus elastisitas; hingga konsentrasi sebesar 4% lithium, setiap penambahan 1% lithium akan mengurangi massa jenis paduan sebanyak 3% dan peningkatan modulus elastisitas sebesar 5%. Namun aluminium-lithium tidak lagi diproduksi akibat tingkat reaktivitas lithium yang tinggi yang dapat meningkatkan biaya keselamatan kerja.
9. PADUAN ALUMUNUIM-SKANDIUM
Penambahan skandium ke alumunium membatasi pemuaian yang terjadi pada paduan, baik ketika pengelasan maupun ketika paduan berada di lingkungan yang panas. Paduan ini semakin jarang diproduksi, karena terdapat paduan lain yang lebih murah dan lebih mudah diproduksi dengan karakteristik yang sama, yaitu paduan titanium. Paduan Al-Sc pernah digunakan sebagai bahan pembuat pesawat tempur Rusia, MIG, dengan konsentrasi Sc antara 0,1-0,5% (Zaki, 2003, dan Schwarz, 2004). 10. Paduan Aluminium-Besi Besi (Fe) juga kerap kali muncul dalam alumunium paduan sebagai suatu “kecelakaan”. Kehadiran besi umumnya terjadi ketika pengecoran dengan menggunakan cetakan besi yang tidak dilapisi batuan kapur atau keramik. Efek kehadiran Fe dalam paduan adalah berkurangnya kekuatan tensil secara signifikan, namun diikuti dengan penambahan kekerasan dalam jumlah yang sangat kecil. Dalam paduan 10% silikon, keberadaan Fe sebesar 2,08% mengurangi kekuatan tensil dari 217 hingga 78 MPa, dan menambah skala Brinnel dari 62 hingga 70. Hal ini terjadi akibat terbentuknya kristal Fe-Al-X, dengan X adalah paduan utama alumunium selain Fe. Kelemahan alumunium paduan adalah pada ketahanannya terhadap lelah (fatigue). Aluminium paduan tidak memiliki batas lelah yang dapat diperkirakan seperti baja, yang berarti failure akibat fatigue dapat muncul dengan tiba-tiba bahkan pada beban siklik yang kecil. Satu kelemahan yang dimiliki alumunium murni dan paduan adalah sulit memperkirakan secara visual kapan alumunium akan mulai melebur, karena alumunium tidak menunjukkan tanda visual seperti baja yang bercahaya kemerahan sebelum melebur.
11. ALUMUNIUM PADUAN COR
Alumunium dapat dicor di cetakan pasir/tanah liat, cetakan besi, atau cetakan baja dengan diberi tekanan. Logam cor dapat lebih cepat mengeras jika dicor dengan cetakan logam, sehingga akan menghasilkan efek yang sama seperti efek quenching, yaitu memperkeras logam. Pengecoran dengan besi harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan intrusi besi ke dalam paduan, menyebabkan paduan memiliki komposisi yang tidak diinginkan. Proses pengecoran, selain harus terbebas dari pengotor pencetaknya, juga harus terbebas dari uap air. Alumunium, dalam temperatur tinggi, dapat bereaksi dengan uap air membentuk alumunium hidroksida dan gas hidrogen. Aluminium cair, sepeti logam cair pada umumnya, dapat melarutkan gas tersebut, dan ketika logam mulai mendingin dan menjadi padat, gelembung-gelembung hidrogen akan terbentuk di dalam logam, menyebabkan logam menjadi berpori-pori dan menyebabkan logam semakin rapuh. Untuk mencegah keberadaan gas hidrogen dalam logam, pengecoran sebaiknya dilakukan dalam keadaan kering dan tidak lembab serta logam tidak dilelehkan pada temperatur jauh di atas titik lelehnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tanur listrik, namun hal ini akan meningkatkan biaya produksi. Komposisi utama alumunium paduan cor pada umumnya adalah tembaga, silikon, dan magnesium. Al-Cu memberikan keuntungan yaitu kemudahan dalam pengecoran dan memudahkan pengerjaan permesinan. Al-Si memmberikan kemudahan dalam pengecoran, kekuatan, ketahanan pada temperatur tinggi, dan pemuaian yang rendah. Sifat pemuaian merupakan sifat yang penting dalam logam cor dan ekstrusi, yang pada umumnya merupakan bagian dari mesin. Al-Mg juga memberikan kekuatan, dan lebih baik dibandingkan Al-Si karena memiliki ketahanan yang lebih tinggi hingga logam mengalami deformasi plastis (elongasi). Namun konsentrasi lebih dari 10% dapat mengurangi kemudahan dalam pengecoran.
KAMI SIAP MELAYANI pembuatan dan pemsangan kusen alumuniun di Tangerang Selatan dan sekitarnya.
Dengan harga yang sangat bersaing Rp.75.000/ml (tergantung volume pemesanan).
Alumunium 99% tanpa tambahan logam paduan apapun dan dicetak dalam keadaan biasa, hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 90 MPa, terlalu lunak untuk penggunaan yang luas sehingga seringkali aluminium dipadukan dengan logam lain.
2. ALUMUNIUM PADUAN
Elemen paduan yang umum digunakan pada alumunium adalah silikon, magnesium, tembaga, seng, mangan, dan juga lithium sebelum tahun 1970. Secara umum, penambahan logam paduan hingga konsentrasi tertentu akan meningkatkan kekuatan tensil dan kekerasan, serta menurunkan titik lebur. Jika melebihi konsentrasi tersebut, umumnya titik lebur akan naik disertai meningkatnya kerapuhan akibat terbentuknya senyawa, kristal, atau granula dalam logam. Namun, kekuatan bahan paduan alumunium tidak hanya bergantung pada konsentrasi logam paduannya saja, tetapi juga bagaimana proses perlakuannya hingga alumunium siap digunakan, apakah dengan penempaan, perlakuan panas, penyimpanan, dan sebagainya.
3. PADUAN ALUMUNIUM-SILIKON
Paduan alumunuium dengan silikon hingga 15% akan memberikan kekerasan dan kekuatan tensil yang cukup besar, hingga mencapai 525 MPa pada alumunium paduan yang dihasilkan pada perlakuan panas. Jika konsentrasi silikon lebih tinggi dari 15%, tingkat kerapuhan logam akan meningkat secara drastis akibat terbentuknya kristal granula silika.
4.PADUAN ALUMUNIUM-MAGNESIUM
Keberadaan magnesium hingga 15,35% dapat menurunkan titik lebur logam paduan yang cukup drastis, dari 660 oC hingga 450 oC. Namun, hal ini tidak menjadikan alumunium paduan dapat ditempa menggunakan panas dengan mudah karena korosi akan terjadi pada suhu di atas 60 oC. Keberadaan magnesium juga menjadikan logam paduan dapat bekerja dengan baik pada temperatur yang sangat rendah, di mana kebanyakan logam akan mengalami failure pada temperatur tersebut.
5. PADUAN ALUMUNIUM-TEMBAGA
Paduan aluminium-tembaga juga menghasilkan sifat yang keras dan kuat, namun rapuh. Umumnya, untuk kepentingan penempaan, paduan tidak boleh memiliki konsentrasi tembaga di atas 5,6% karena akan membentuk senyawa CuAl2 dalam logam yang menjadikan logam rapuh.
6. PADUAN ALUMUNIUM-MANGAN
Penambahan mangan memiliki akan berefek pada sifat dapat dilakukan pengerasan tegangan dengan mudah (work-hardening) sehingga didapatkan logam paduan dengan kekuatan tensil yang tinggi namun tidak terlalu rapuh. Selain itu, penambahan mangan akan meningkatkan titik lebur paduan alumunium.
7. PADUAN ALUMUNIUM-SENG
Paduan alumunium dengan seng merupakan paduan yang paling terkenal karena merupakan bahan pembuat badan dan sayap pesawat terbang. Paduan ini memiliki kekuatan tertinggi dibandingkan paduan lainnya, alumunium dengan 5,5% seng dapat memiliki kekuatan tensil sebesar 580 MPa dengan elongasi sebesar 11% dalam setiap 50 mm bahan. Bandingkan dengan alumunium dengan 1% magnesium yang memiliki kekuatan tensil sebesar 410 MPa namun memiliki elongasi sebesar 6% setiap 50 mm bahan.
8. PADUAN ALUMUNIUM-LITHIUM
Lithium menjadikan paduan alumunium mengalami pengurangan massa jenis dan peningkatan modulus elastisitas; hingga konsentrasi sebesar 4% lithium, setiap penambahan 1% lithium akan mengurangi massa jenis paduan sebanyak 3% dan peningkatan modulus elastisitas sebesar 5%. Namun aluminium-lithium tidak lagi diproduksi akibat tingkat reaktivitas lithium yang tinggi yang dapat meningkatkan biaya keselamatan kerja.
9. PADUAN ALUMUNUIM-SKANDIUM
Penambahan skandium ke alumunium membatasi pemuaian yang terjadi pada paduan, baik ketika pengelasan maupun ketika paduan berada di lingkungan yang panas. Paduan ini semakin jarang diproduksi, karena terdapat paduan lain yang lebih murah dan lebih mudah diproduksi dengan karakteristik yang sama, yaitu paduan titanium. Paduan Al-Sc pernah digunakan sebagai bahan pembuat pesawat tempur Rusia, MIG, dengan konsentrasi Sc antara 0,1-0,5% (Zaki, 2003, dan Schwarz, 2004). 10. Paduan Aluminium-Besi Besi (Fe) juga kerap kali muncul dalam alumunium paduan sebagai suatu “kecelakaan”. Kehadiran besi umumnya terjadi ketika pengecoran dengan menggunakan cetakan besi yang tidak dilapisi batuan kapur atau keramik. Efek kehadiran Fe dalam paduan adalah berkurangnya kekuatan tensil secara signifikan, namun diikuti dengan penambahan kekerasan dalam jumlah yang sangat kecil. Dalam paduan 10% silikon, keberadaan Fe sebesar 2,08% mengurangi kekuatan tensil dari 217 hingga 78 MPa, dan menambah skala Brinnel dari 62 hingga 70. Hal ini terjadi akibat terbentuknya kristal Fe-Al-X, dengan X adalah paduan utama alumunium selain Fe. Kelemahan alumunium paduan adalah pada ketahanannya terhadap lelah (fatigue). Aluminium paduan tidak memiliki batas lelah yang dapat diperkirakan seperti baja, yang berarti failure akibat fatigue dapat muncul dengan tiba-tiba bahkan pada beban siklik yang kecil. Satu kelemahan yang dimiliki alumunium murni dan paduan adalah sulit memperkirakan secara visual kapan alumunium akan mulai melebur, karena alumunium tidak menunjukkan tanda visual seperti baja yang bercahaya kemerahan sebelum melebur.
11. ALUMUNIUM PADUAN COR
Alumunium dapat dicor di cetakan pasir/tanah liat, cetakan besi, atau cetakan baja dengan diberi tekanan. Logam cor dapat lebih cepat mengeras jika dicor dengan cetakan logam, sehingga akan menghasilkan efek yang sama seperti efek quenching, yaitu memperkeras logam. Pengecoran dengan besi harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan intrusi besi ke dalam paduan, menyebabkan paduan memiliki komposisi yang tidak diinginkan. Proses pengecoran, selain harus terbebas dari pengotor pencetaknya, juga harus terbebas dari uap air. Alumunium, dalam temperatur tinggi, dapat bereaksi dengan uap air membentuk alumunium hidroksida dan gas hidrogen. Aluminium cair, sepeti logam cair pada umumnya, dapat melarutkan gas tersebut, dan ketika logam mulai mendingin dan menjadi padat, gelembung-gelembung hidrogen akan terbentuk di dalam logam, menyebabkan logam menjadi berpori-pori dan menyebabkan logam semakin rapuh. Untuk mencegah keberadaan gas hidrogen dalam logam, pengecoran sebaiknya dilakukan dalam keadaan kering dan tidak lembab serta logam tidak dilelehkan pada temperatur jauh di atas titik lelehnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tanur listrik, namun hal ini akan meningkatkan biaya produksi. Komposisi utama alumunium paduan cor pada umumnya adalah tembaga, silikon, dan magnesium. Al-Cu memberikan keuntungan yaitu kemudahan dalam pengecoran dan memudahkan pengerjaan permesinan. Al-Si memmberikan kemudahan dalam pengecoran, kekuatan, ketahanan pada temperatur tinggi, dan pemuaian yang rendah. Sifat pemuaian merupakan sifat yang penting dalam logam cor dan ekstrusi, yang pada umumnya merupakan bagian dari mesin. Al-Mg juga memberikan kekuatan, dan lebih baik dibandingkan Al-Si karena memiliki ketahanan yang lebih tinggi hingga logam mengalami deformasi plastis (elongasi). Namun konsentrasi lebih dari 10% dapat mengurangi kemudahan dalam pengecoran.
KAMI SIAP MELAYANI pembuatan dan pemsangan kusen alumuniun di Tangerang Selatan dan sekitarnya.
Dengan harga yang sangat bersaing Rp.75.000/ml (tergantung volume pemesanan).
Alumunium 99% tanpa tambahan logam paduan apapun dan dicetak dalam keadaan biasa, hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 90 MPa, terlalu lunak untuk penggunaan yang luas sehingga seringkali aluminium dipadukan dengan logam lain.
2. ALUMUNIUM PADUAN
Elemen paduan yang umum digunakan pada alumunium adalah silikon, magnesium, tembaga, seng, mangan, dan juga lithium sebelum tahun 1970. Secara umum, penambahan logam paduan hingga konsentrasi tertentu akan meningkatkan kekuatan tensil dan kekerasan, serta menurunkan titik lebur. Jika melebihi konsentrasi tersebut, umumnya titik lebur akan naik disertai meningkatnya kerapuhan akibat terbentuknya senyawa, kristal, atau granula dalam logam. Namun, kekuatan bahan paduan alumunium tidak hanya bergantung pada konsentrasi logam paduannya saja, tetapi juga bagaimana proses perlakuannya hingga alumunium siap digunakan, apakah dengan penempaan, perlakuan panas, penyimpanan, dan sebagainya.
3. PADUAN ALUMUNIUM-SILIKON
Paduan alumunuium dengan silikon hingga 15% akan memberikan kekerasan dan kekuatan tensil yang cukup besar, hingga mencapai 525 MPa pada alumunium paduan yang dihasilkan pada perlakuan panas. Jika konsentrasi silikon lebih tinggi dari 15%, tingkat kerapuhan logam akan meningkat secara drastis akibat terbentuknya kristal granula silika.
4.PADUAN ALUMUNIUM-MAGNESIUM
Keberadaan magnesium hingga 15,35% dapat menurunkan titik lebur logam paduan yang cukup drastis, dari 660 oC hingga 450 oC. Namun, hal ini tidak menjadikan alumunium paduan dapat ditempa menggunakan panas dengan mudah karena korosi akan terjadi pada suhu di atas 60 oC. Keberadaan magnesium juga menjadikan logam paduan dapat bekerja dengan baik pada temperatur yang sangat rendah, di mana kebanyakan logam akan mengalami failure pada temperatur tersebut.
5. PADUAN ALUMUNIUM-TEMBAGA
Paduan aluminium-tembaga juga menghasilkan sifat yang keras dan kuat, namun rapuh. Umumnya, untuk kepentingan penempaan, paduan tidak boleh memiliki konsentrasi tembaga di atas 5,6% karena akan membentuk senyawa CuAl2 dalam logam yang menjadikan logam rapuh.
6. PADUAN ALUMUNIUM-MANGAN
Penambahan mangan memiliki akan berefek pada sifat dapat dilakukan pengerasan tegangan dengan mudah (work-hardening) sehingga didapatkan logam paduan dengan kekuatan tensil yang tinggi namun tidak terlalu rapuh. Selain itu, penambahan mangan akan meningkatkan titik lebur paduan alumunium.
7. PADUAN ALUMUNIUM-SENG
Paduan alumunium dengan seng merupakan paduan yang paling terkenal karena merupakan bahan pembuat badan dan sayap pesawat terbang. Paduan ini memiliki kekuatan tertinggi dibandingkan paduan lainnya, alumunium dengan 5,5% seng dapat memiliki kekuatan tensil sebesar 580 MPa dengan elongasi sebesar 11% dalam setiap 50 mm bahan. Bandingkan dengan alumunium dengan 1% magnesium yang memiliki kekuatan tensil sebesar 410 MPa namun memiliki elongasi sebesar 6% setiap 50 mm bahan.
8. PADUAN ALUMUNIUM-LITHIUM
Lithium menjadikan paduan alumunium mengalami pengurangan massa jenis dan peningkatan modulus elastisitas; hingga konsentrasi sebesar 4% lithium, setiap penambahan 1% lithium akan mengurangi massa jenis paduan sebanyak 3% dan peningkatan modulus elastisitas sebesar 5%. Namun aluminium-lithium tidak lagi diproduksi akibat tingkat reaktivitas lithium yang tinggi yang dapat meningkatkan biaya keselamatan kerja.
9. PADUAN ALUMUNUIM-SKANDIUM
Penambahan skandium ke alumunium membatasi pemuaian yang terjadi pada paduan, baik ketika pengelasan maupun ketika paduan berada di lingkungan yang panas. Paduan ini semakin jarang diproduksi, karena terdapat paduan lain yang lebih murah dan lebih mudah diproduksi dengan karakteristik yang sama, yaitu paduan titanium. Paduan Al-Sc pernah digunakan sebagai bahan pembuat pesawat tempur Rusia, MIG, dengan konsentrasi Sc antara 0,1-0,5% (Zaki, 2003, dan Schwarz, 2004). 10. Paduan Aluminium-Besi Besi (Fe) juga kerap kali muncul dalam alumunium paduan sebagai suatu “kecelakaan”. Kehadiran besi umumnya terjadi ketika pengecoran dengan menggunakan cetakan besi yang tidak dilapisi batuan kapur atau keramik. Efek kehadiran Fe dalam paduan adalah berkurangnya kekuatan tensil secara signifikan, namun diikuti dengan penambahan kekerasan dalam jumlah yang sangat kecil. Dalam paduan 10% silikon, keberadaan Fe sebesar 2,08% mengurangi kekuatan tensil dari 217 hingga 78 MPa, dan menambah skala Brinnel dari 62 hingga 70. Hal ini terjadi akibat terbentuknya kristal Fe-Al-X, dengan X adalah paduan utama alumunium selain Fe. Kelemahan alumunium paduan adalah pada ketahanannya terhadap lelah (fatigue). Aluminium paduan tidak memiliki batas lelah yang dapat diperkirakan seperti baja, yang berarti failure akibat fatigue dapat muncul dengan tiba-tiba bahkan pada beban siklik yang kecil. Satu kelemahan yang dimiliki alumunium murni dan paduan adalah sulit memperkirakan secara visual kapan alumunium akan mulai melebur, karena alumunium tidak menunjukkan tanda visual seperti baja yang bercahaya kemerahan sebelum melebur.
11. ALUMUNIUM PADUAN COR
Alumunium dapat dicor di cetakan pasir/tanah liat, cetakan besi, atau cetakan baja dengan diberi tekanan. Logam cor dapat lebih cepat mengeras jika dicor dengan cetakan logam, sehingga akan menghasilkan efek yang sama seperti efek quenching, yaitu memperkeras logam. Pengecoran dengan besi harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan intrusi besi ke dalam paduan, menyebabkan paduan memiliki komposisi yang tidak diinginkan. Proses pengecoran, selain harus terbebas dari pengotor pencetaknya, juga harus terbebas dari uap air. Alumunium, dalam temperatur tinggi, dapat bereaksi dengan uap air membentuk alumunium hidroksida dan gas hidrogen. Aluminium cair, sepeti logam cair pada umumnya, dapat melarutkan gas tersebut, dan ketika logam mulai mendingin dan menjadi padat, gelembung-gelembung hidrogen akan terbentuk di dalam logam, menyebabkan logam menjadi berpori-pori dan menyebabkan logam semakin rapuh. Untuk mencegah keberadaan gas hidrogen dalam logam, pengecoran sebaiknya dilakukan dalam keadaan kering dan tidak lembab serta logam tidak dilelehkan pada temperatur jauh di atas titik lelehnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tanur listrik, namun hal ini akan meningkatkan biaya produksi. Komposisi utama alumunium paduan cor pada umumnya adalah tembaga, silikon, dan magnesium. Al-Cu memberikan keuntungan yaitu kemudahan dalam pengecoran dan memudahkan pengerjaan permesinan. Al-Si memmberikan kemudahan dalam pengecoran, kekuatan, ketahanan pada temperatur tinggi, dan pemuaian yang rendah. Sifat pemuaian merupakan sifat yang penting dalam logam cor dan ekstrusi, yang pada umumnya merupakan bagian dari mesin. Al-Mg juga memberikan kekuatan, dan lebih baik dibandingkan Al-Si karena memiliki ketahanan yang lebih tinggi hingga logam mengalami deformasi plastis (elongasi). Namun konsentrasi lebih dari 10% dapat mengurangi kemudahan dalam pengecoran.
KAMI SIAP MELAYANI pembuatan dan pemsangan kusen alumuniun di Tangerang Selatan dan sekitarnya.
Dengan harga yang sangat bersaing Rp.75.000/ml (tergantung volume pemesanan).
Alumunium 99% tanpa tambahan logam paduan apapun dan dicetak dalam keadaan biasa, hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 90 MPa, terlalu lunak untuk penggunaan yang luas sehingga seringkali aluminium dipadukan dengan logam lain.
2. ALUMUNIUM PADUAN
Elemen paduan yang umum digunakan pada alumunium adalah silikon, magnesium, tembaga, seng, mangan, dan juga lithium sebelum tahun 1970. Secara umum, penambahan logam paduan hingga konsentrasi tertentu akan meningkatkan kekuatan tensil dan kekerasan, serta menurunkan titik lebur. Jika melebihi konsentrasi tersebut, umumnya titik lebur akan naik disertai meningkatnya kerapuhan akibat terbentuknya senyawa, kristal, atau granula dalam logam. Namun, kekuatan bahan paduan alumunium tidak hanya bergantung pada konsentrasi logam paduannya saja, tetapi juga bagaimana proses perlakuannya hingga alumunium siap digunakan, apakah dengan penempaan, perlakuan panas, penyimpanan, dan sebagainya.
3. PADUAN ALUMUNIUM-SILIKON
Paduan alumunuium dengan silikon hingga 15% akan memberikan kekerasan dan kekuatan tensil yang cukup besar, hingga mencapai 525 MPa pada alumunium paduan yang dihasilkan pada perlakuan panas. Jika konsentrasi silikon lebih tinggi dari 15%, tingkat kerapuhan logam akan meningkat secara drastis akibat terbentuknya kristal granula silika.
4.PADUAN ALUMUNIUM-MAGNESIUM
Keberadaan magnesium hingga 15,35% dapat menurunkan titik lebur logam paduan yang cukup drastis, dari 660 oC hingga 450 oC. Namun, hal ini tidak menjadikan alumunium paduan dapat ditempa menggunakan panas dengan mudah karena korosi akan terjadi pada suhu di atas 60 oC. Keberadaan magnesium juga menjadikan logam paduan dapat bekerja dengan baik pada temperatur yang sangat rendah, di mana kebanyakan logam akan mengalami failure pada temperatur tersebut.
5. PADUAN ALUMUNIUM-TEMBAGA
Paduan aluminium-tembaga juga menghasilkan sifat yang keras dan kuat, namun rapuh. Umumnya, untuk kepentingan penempaan, paduan tidak boleh memiliki konsentrasi tembaga di atas 5,6% karena akan membentuk senyawa CuAl2 dalam logam yang menjadikan logam rapuh.
6. PADUAN ALUMUNIUM-MANGAN
Penambahan mangan memiliki akan berefek pada sifat dapat dilakukan pengerasan tegangan dengan mudah (work-hardening) sehingga didapatkan logam paduan dengan kekuatan tensil yang tinggi namun tidak terlalu rapuh. Selain itu, penambahan mangan akan meningkatkan titik lebur paduan alumunium.
7. PADUAN ALUMUNIUM-SENG
Paduan alumunium dengan seng merupakan paduan yang paling terkenal karena merupakan bahan pembuat badan dan sayap pesawat terbang. Paduan ini memiliki kekuatan tertinggi dibandingkan paduan lainnya, alumunium dengan 5,5% seng dapat memiliki kekuatan tensil sebesar 580 MPa dengan elongasi sebesar 11% dalam setiap 50 mm bahan. Bandingkan dengan alumunium dengan 1% magnesium yang memiliki kekuatan tensil sebesar 410 MPa namun memiliki elongasi sebesar 6% setiap 50 mm bahan.
8. PADUAN ALUMUNIUM-LITHIUM
Lithium menjadikan paduan alumunium mengalami pengurangan massa jenis dan peningkatan modulus elastisitas; hingga konsentrasi sebesar 4% lithium, setiap penambahan 1% lithium akan mengurangi massa jenis paduan sebanyak 3% dan peningkatan modulus elastisitas sebesar 5%. Namun aluminium-lithium tidak lagi diproduksi akibat tingkat reaktivitas lithium yang tinggi yang dapat meningkatkan biaya keselamatan kerja.
9. PADUAN ALUMUNUIM-SKANDIUM
Penambahan skandium ke alumunium membatasi pemuaian yang terjadi pada paduan, baik ketika pengelasan maupun ketika paduan berada di lingkungan yang panas. Paduan ini semakin jarang diproduksi, karena terdapat paduan lain yang lebih murah dan lebih mudah diproduksi dengan karakteristik yang sama, yaitu paduan titanium. Paduan Al-Sc pernah digunakan sebagai bahan pembuat pesawat tempur Rusia, MIG, dengan konsentrasi Sc antara 0,1-0,5% (Zaki, 2003, dan Schwarz, 2004). 10. Paduan Aluminium-Besi Besi (Fe) juga kerap kali muncul dalam alumunium paduan sebagai suatu “kecelakaan”. Kehadiran besi umumnya terjadi ketika pengecoran dengan menggunakan cetakan besi yang tidak dilapisi batuan kapur atau keramik. Efek kehadiran Fe dalam paduan adalah berkurangnya kekuatan tensil secara signifikan, namun diikuti dengan penambahan kekerasan dalam jumlah yang sangat kecil. Dalam paduan 10% silikon, keberadaan Fe sebesar 2,08% mengurangi kekuatan tensil dari 217 hingga 78 MPa, dan menambah skala Brinnel dari 62 hingga 70. Hal ini terjadi akibat terbentuknya kristal Fe-Al-X, dengan X adalah paduan utama alumunium selain Fe. Kelemahan alumunium paduan adalah pada ketahanannya terhadap lelah (fatigue). Aluminium paduan tidak memiliki batas lelah yang dapat diperkirakan seperti baja, yang berarti failure akibat fatigue dapat muncul dengan tiba-tiba bahkan pada beban siklik yang kecil. Satu kelemahan yang dimiliki alumunium murni dan paduan adalah sulit memperkirakan secara visual kapan alumunium akan mulai melebur, karena alumunium tidak menunjukkan tanda visual seperti baja yang bercahaya kemerahan sebelum melebur.
11. ALUMUNIUM PADUAN COR
Alumunium dapat dicor di cetakan pasir/tanah liat, cetakan besi, atau cetakan baja dengan diberi tekanan. Logam cor dapat lebih cepat mengeras jika dicor dengan cetakan logam, sehingga akan menghasilkan efek yang sama seperti efek quenching, yaitu memperkeras logam. Pengecoran dengan besi harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan intrusi besi ke dalam paduan, menyebabkan paduan memiliki komposisi yang tidak diinginkan. Proses pengecoran, selain harus terbebas dari pengotor pencetaknya, juga harus terbebas dari uap air. Alumunium, dalam temperatur tinggi, dapat bereaksi dengan uap air membentuk alumunium hidroksida dan gas hidrogen. Aluminium cair, sepeti logam cair pada umumnya, dapat melarutkan gas tersebut, dan ketika logam mulai mendingin dan menjadi padat, gelembung-gelembung hidrogen akan terbentuk di dalam logam, menyebabkan logam menjadi berpori-pori dan menyebabkan logam semakin rapuh. Untuk mencegah keberadaan gas hidrogen dalam logam, pengecoran sebaiknya dilakukan dalam keadaan kering dan tidak lembab serta logam tidak dilelehkan pada temperatur jauh di atas titik lelehnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tanur listrik, namun hal ini akan meningkatkan biaya produksi. Komposisi utama alumunium paduan cor pada umumnya adalah tembaga, silikon, dan magnesium. Al-Cu memberikan keuntungan yaitu kemudahan dalam pengecoran dan memudahkan pengerjaan permesinan. Al-Si memmberikan kemudahan dalam pengecoran, kekuatan, ketahanan pada temperatur tinggi, dan pemuaian yang rendah. Sifat pemuaian merupakan sifat yang penting dalam logam cor dan ekstrusi, yang pada umumnya merupakan bagian dari mesin. Al-Mg juga memberikan kekuatan, dan lebih baik dibandingkan Al-Si karena memiliki ketahanan yang lebih tinggi hingga logam mengalami deformasi plastis (elongasi). Namun konsentrasi lebih dari 10% dapat mengurangi kemudahan dalam pengecoran.
KAMI SIAP MELAYANI pembuatan dan pemsangan kusen alumuniun di Tangerang Selatan dan sekitarnya.
Dengan harga yang sangat bersaing Rp.75.000/ml (tergantung volume pemesanan).